Rabu, 19 September 2012

Perkembangan Harga Kayu Sengon



Harga kayu sengon dari tahun ke tahun tak pernah menyusut, tetapi terus melambung. Dalam kurun waktu sekira 10 tahun saja, harga kayu sengon telah berlipat lebih dari 10 kali lipat. Tahun 1990-an harga kayu sengon saat itu sekitar Rp 25.000,00 per meter kubik diterima di pabrik pengolahan kayu, sedangkan (2000-an) harganya berlipat menjadi Rp 270.000,00,” ujar H. Unang, pengusaha kayu sengon asal Ciawi. Kemudian tahun 2010 harga kayu sengon di kisaran Rp. 750.000,- sampai dengan Rp. 1.200.000,- tergantung dari kelas grade-nya. Artinya, kekhawatiran mengenai sulitnya pemasaran kayu sengon sangat tidak beralasan. Dengan pengolahan kayu sengon menjadi berbagai jenis kayu olahan seperti plywood dan block board palet dan dikemas menjadi barang ekspor semacam kusen, daun pintu, dan jendela serta berbagai barang furnitur lainnya, produk kayu sengon terangkat harganya. Jika situasi ekspor relatif stabil, harga kayu sengon otomatis akan mengikuti kenaikan harga dolar.
Selama ini, pangsa pasar kayu sengon olahan ke Asia seperti Cina, Korea, Hongkong, Jepang, Taiwan, Singapura , dan lainnya. Rencananya, pangsa pasar kayu sengon akan diperluas hingga menjangkau pasaran Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Prospek usaha penanaman kayu sengon juga sangat relevan jika dikaitkan dengan proyeksi ke depan pemerintah dalam penggunaan kayu untuk bahan bangunan. Selain diarahkan untuk pemenuhan ekspor, kayu sengon yang sudah disentuh dengan teknologi juga akan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan kayu bangunan dalam negeri menggantikan peran-peran kayu hutan lindung atau kayu hutan dari Kalimantan, Sumatra, dan lainnya yang pada saat ini sudah mulai krisis dan sulit didapat. Kemudian dari kementrian kehutanan pun melarang kayu log keluar antar pulau, untuk itu kayu sengon merupakan tanaman hutan rakyat primadona Jawa Barat.

2 komentar: