Rabu, 19 September 2012

Investasi Agrobisnis yang paling Menguntungkan.


  Semakin naiknya harga kayu jati di pasar internasional yang dihargai Rp.5.000.000 hingga Rp.22.000.000/ meter kubik mendorong banyak pelaku usaha menawarkan peluang investasi di tanaman jati ini. Potensi keuntungan 2000 sampai 10.000 persen pada tahun ke 10. Sementara untuk pasar indonesia harga kayu jati sekarang mencapai Rp 8.000.000/m3 sampai Rp 12.500.000/m3.

Baik investor maupun perusahaan investasi jati yakin akan prospek tanaman jati untuk tahun berikutnya. Asumsinya, sekarang pasokan kayu jati lokal diperkirakan hanya mampu memenuhi kurang dari 30% jumlah permintaan yang ada. Situasi ini menyebabkan kenaikan harga kayu jati terus meroket dari tahun ke tahun. Di sisi lain, permintaan ekspor atas produk hasil olahan kayu dan mebel pun naik tajam. Pada gilirannya kondisi ini memperbesar jurang pemisah antara jumlah pasokan dan permintaan. Prediksi kebutuhan jati di Indonesia 2.500.000m3 per tahun dan baru bisa dipenuhi 700.000 m3 per tahun. Artinya, kita masih kekurangan 1.800.000 m3. Padahal, untuk tanaman jati yang usianya di atas 40 tahun sudah langka dan dilindungi Perhutani.
Hampir setiap lima tahun harga kayu jati naik hingga dua kali lipat. Hal tersebut berarti dengan masa investasi paling pendek (10 tahun), harga kayu jati bakal melonjak empat kali lipat. Ini berdasarkan perkembangan harga tahun-tahun sebelumnya. Kesimpulannya untuk jangka panjang minimal 10 tahun, pohon jati adalah Investasi Agrobisnis  yang paling Menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar